Apasih itu hal Ionic Framework


Tidak di pungkiri lagi Indonesia adalah pengguna aktif smartphone, seiring dengan kemajuan teknologi tersebut banyak perusahaan lokal maupun asing sedang berlomba-lomba membangun aplikasi mobile. kebutuhan mobile developer tidak sebanding dengan jumlah developer yang ada. Dari sinilah muncul fakta bahwa mobile programmer selalu ada di lowongan pekerjaan. Mungkin banyak diantara Teman-teman yang ingin sekali bisa membuat aplikasi Android tanpa harus menggunakan bahasa Java, atau bahasa C# untuk membuat aplikasi Windows Phone, dan tanpa menggunakan Objective-C/Swift untuk membuat aplikasi iOS. Cukup dengan HTML5, CSS dan AngularJS untuk ketiga platform tersebut. Maka ada baiknya temen2 mengenal ionic framework
Apa itu Ionic?
Mungkin dari sebagian Teman-teman sudah ada yang sudah tau, atau yang belom tau masih bingung apa itu Ionic? jenis minuman ion asal mana ya? hehehe Ionic adalah framework yang dikhususkan untuk membangun aplikasi mobile hybrid dengan HTML5, CSS dan AngularJS. Ionic menggunakan Node.js SASS, AngularJS sebagai engine-nya. Ionic dilengkapi dengan komponen-komponen CSS seperti button, list, card, form, grids, tabs, dan masih banyak lagi. Jadi Ionic itu merupakan teknologi web yang bisa digunakan untuk membuat suatu aplikasi mobile. Karena hybrid maka aplikasi hanya dibuat 1 kali tetapi sudah bisa dirilis di lebih dari 1 platform alias cross-platform.
Kelebihan menggunakan Ionic adalah mempersingkat waktu dalam pengembangan, karena bersifat hybrid maka hanya coding 1 kali dan aplikasi dapat dibuild untuk beragam perangkat. Adapun Ionic bersifat gratis dan bebas digunakan untuk kepentingan pribadi maupun komersil. Dan yang perlu diingat bahwa Ionic hanya menyediakan frameworknya, untuk membungkusnya menjadi aplikasi Android atau iOS teman2 tetap pakai Phonegap. Artinya bagi para programmer yang sudah akrab dengan Phonegap, keahliannya tetap bisa dipakai. ionic-creator-app-previewIonic Creator, salahsatu fasilitas dari Ionic untuk memudahkan proses development Jika sudah mantap dengan Ionic, temen2 harus mempelajari ilmu ini:
  1. HTML5/CSS/Javascript
  2. Nama komponen visual di mobile App (Android/iOS)
  3. AngularJS
  4. Dasar dasar NodeJS/NPM
  5. Phonegap/Apache Cordova
  6. Command line (CMD/Bash/Terminal Linux)
  7. Cara membuat Apk atau membuild /compile iosApp.
Jadi 7 point itu harus teman2 pahami dulu, mengapa saya tekankan disini. Untuk point 7, jika hanya ingin membuat versi Androidnya, maka tidak perlu lagi belajar XCode. Karena banyak programmer yang berusaha memakai teknologi baru tanpa memperhatikan ilmu dasarnya, makanya jangan heran banyak programmer stress dan banyak mahasiswa mentok di tengah jalan karena tergiur berbagai fitur framework yang ditawarkan. Banyak yaa? begini saja, agar mudah dalam prosesnya fokuslah ke teknologi AngularJS karena jika diibaratkan HTML5, CSS3, JS adalah badannya maka angularJS adalah rohnya. Dengan bahasa lain, Framework Ionic (UI component) adalah Viewnya dan AngularJS adalah Controllernya. Selain hal yang perlu diingat diatas, ada hal yang perlu diketahui juga oleh para developer yang ingin menggunakan Ionic Framework, bahwa Ionic menggunakan teknologi web yang artinya aplikasi ini berjalan diatas layer webkit, maka dari itu performa aplikasi yang dikembangkan dengan kerangka Ionic tidak akan memiliki performa native, dan Ionic tidak diperuntukkan untuk membuat aplikasi dengan embel-embel 3D!
Next in sya Allah saya akan membuat tutorialnya. Terima kasih dan selamat belajar :))

Membuat Aplikasi Web Sederhana Dengan Laravel Framework

Pada sesi ini kita akan menggunakan Laravel untuk membuat proses create, read, update, dan delete (CRUD) sederhana.CRUD merupakan proses standar yang biasa ditemukan pada sebuah sistem aplikasi web. Berikut adalah user stories dari fitur CRUD yang akan kita buat:
  1. Pengguna dapat melihat semua data user
  2. Pengguna dapat menambahkan data user dengan memasukkan data email, nama serta password.
  3. Pengguna data melihat informasi salah saru user secara mendetil.
  4. Pengguna dapat memperbaharui data user.
  5. Pengguna dapat menghapus user tertentu.
Lebih kurang kita akan membuat sebuah aplikasi web sederhana seperti gambar berikut:
1

Pembuatan Database
Langkah awal yang dilakukan adalah membuat database untuk menyimpan data user. Kita akan buat sebuah basisdata dengan nama dblaravel yang memiliki sebuah tabel Users. Informasi yang perlu kita simpan adalah nama, email, nomor hp, alamat dan password, serta informasi kapan dibuat dan kapan diperbaharui sebagai atribut standar yang wajib ada pada model Laravel. Langsung saja ke phpMyAdmin untuk membuat tabel tersebut.
2
Pastikan Anda sudah mengatur configurasi database laravel pada file app/config/database.php bahwa kita menggunakan mysql sebagai database.
‘mysql’ => array(
‘driver’ => ‘mysql’,
‘host’ => ‘localhost’,
‘database’ => ‘dblaravel’,
‘username’ => ‘root’,
‘password’ => ”,
‘charset’ => ‘utf8’,
‘collation’ => ‘utf8_unicode_ci’,
‘prefix’ => ”,
),
Model
Kita akan mulai dengan model.Sebuah model pada Laravel merupakan perawakilan dari sebuah tabel yang ada pada database. Sebuah model merupakan sebuah objek yang sudah memiliki berbagai fungsi turunan dari Eloquent laravel. Untuk membuat sebuah model itu sangat mudah, kita cukup menulis beberapa baris kode saja seperti berikut:
3
Pada gambar di atas, kita membuat sebuah model untuk tabel proyek. Cukup dengan menuliskan nama tabel yang sesuai dengan model yang ingin kita buat.Gambar di atas hanya sebuah demo untuk membuat sebuah model. Pada kasus sesi kali ini, karena tabel yang kita buat adalah tabel user, Laravel sudah menyediakan model User secara default. Kita tinggal mengganti nama tabel yang ada pada model User sesuai dengan tabel yang sudah kita buat.
4
Model user menggunakan User Interface dan Remindable Interface untuk proses Authentication sehingga pada baris 3 dan 4 harus dideklarasikan seperti hal tersebut.

Controller
Kita akan menggunakan command promt untuk membuat controller. Tinggal buka CMD anda dari sistem windows dan masuk ke folder tempat laravel berada lalu jalankan perintah seperti gambar berikut:
5
Sekarang pada folder app/controller sudah ada file UserController.php sebagai tanda pembuatan controller berhasil. Laravel akan memberikan kerangka fungsi CRUD pada setiap controller yang kita generate. Silahkan buka file tersebut, lebih kurang seperti berikut:6

Route
Untuk dapat mengakses fungsi yang ada pada controller, kita harus mendeklarasikan controller tersebut pada routes. Silahkan buka file App/routes.php lalu tambahkan kode berikut:
Route::resource(‘users’,’UserController’);
Sekarang coba Anda menambahkan satu baris kode berikut controller user.
Public function index()
{
return “Hello CRUD!”;
}
Lalu buka http://localhost/laravel/public/users dari browser Anda dan Anda akan melihat tulisan “Hello CRUD!”. Jika Anda berhasil sampai pada tahap tersebut, berarti Anda sudah siap untuk membuat sistem CRUD user.
Anda bisa melihat fungsi dan format url yang dapat diakses dari UserController dengan menggunakan perintah php artisan routes pada CMD anda. Informasi yang ada dalam garis bewarna hijau pada gambar di bawah merupakan url yang dapat Anda akses dari browser. Informasi yang ada pada kotak garis bewarna biru merupakan nama Route yang dapat Anda gunakan. Sementara itu, garis putus-putus bewarna orange menandakan controller yang diakses dan garis putus-putus bewarna kuning menandakan fungsi yang digunakan pada controller. Jadi, jika Anda membuka alamat /users maka Route akan memanggil fungsi index pada controller users. Sederhananya begitu. Nanti kita akan bahas lebih jauh penggunaan Route ini.
7

Menampilkan Daftar User
Sekarang kita kembali pada UserController. Fungsi index merupakan fungsi default yang akan
dipanggil jika pengguna mengakses /users. Pada index kita akan menampilkan semua data user yang
ada pada model. Sangat mudah sekali untuk melakukan hal tersebut.
1. Ambil data semua user menggunakan model User yang sudah kita buat. Semua data dari
model kita simpan pada sebuah array yang nantinya dapat kita akses dari view
8

2. Buat file list.php, simpan pada folder view dengan folder baru user. Pada view list.php kita dapat memanggil data user melalui object daftar_user. Jika belum ada data user, kita tampilkan pesan “Belum Ada Data User”. Untuk semua data user yang ada pada daftar_user, kita akan menampilkan data nama dan email. Berikut kodesederhananya.
9
3. Buka http://localhost/Laravel/laravel/users pada browser Anda, maka akan muncul tampilan seperti gambar di bawah. Belum ada data user yang akan ditampilkan.
10
Kita selesai bermain pada bagian ini. Selanjutnya kita akan masuk ke fungsi create. Tapi sebelum itu tambahkan link pada kode view list.php seperti gambar di bawah agar ketika pengguna mengklik tombol Tambah User, kita akan dilempar ke halaman pendaftaran user.
11
Menambah Daftar User
Pada bagian ini kita hanya akan menampilkan form pendaftaran user. Sekarang kita buat view untuk hal tersebut. Buat file baru seperti berikut lalu simpan dengan nama add.php pada folder app/view/user. Perlu diperhatikan bahwa, kode pada gambar dibawah menggunakan tag <form> dengan method POST. Sehingga kita akan merujuk pada Route dengan method POST yang dimiliki oleh UserController yaitu route /users. Sehingga pada tag <form> kita akan set action nya adalah menuju ke link /users.
12
Sehingga ketika pengguna mengklik tombol Tambah User, pengguna akan dilempar ke halaman berikut:
13
Kita kembali ke UserController untuk memproses data yang diterima UserController ketika pengguna menekan tombol Simpan. Berikut kode untuk menyimpan entry user yang baru saja dimasukkan oleh pengguna.14
Kita membuat sebuah objek turunan dari model User dan dengan objek tersebut kita dapat mengakses atribut yang dimilikinya, sesuai dengan atribut yang dimiliki tabel users. Selanjutnya panggil setiap input yang diberikan pengguna untuk di-assing ke atribut yang bersesuaian. Setelah kita save, bawa pengguna kembali ke halaman yang berisi daftar user dengan perintah
Redirect::to(‘users’). Hasilnya akan kelihatan seperti berikut:15
Sekarang kita memiliki tiga tombol baru, yaitu Detail, Edit, dan Hapus. Detail digunakan untuk melihat informasi secara detil dari suatu nama user. Edit untuk melakukan perubahan data dan Hapus untuk menghapus data user.
Menampilkan Detail User
16
Gambar diatas merupakan contoh halaman yang akan muncul ketika pengguna menekan tombol Detail pada halaman daftar user. Untuk melakukannya sangat mudah, kita cukup memanggil user dengan id bersangkutan melalui model dan melempar datanya ke view untuk menampilkan data.
1. Pengaturan pada UserController. Kita cukup memerintahkan model User untuk mencari record dengan id yang sudah ditentukan17
2. Membuat view baru bernama detail.php lalu simpan pada folder app/view/user. Untuk menampilkan data yang ada pada $data_user, kita dapat langsung memanggilnya sesuai dengan nama atributnya.18
Melakukan Update Data User
Hal yang sama juga terjadi ketika kita akan melakukan perubahan pada data user. Gambar di atas adalah contoh tampilan halaman untuk melakukan perubahan data user. Langkahnya lebih kurang sama seperti menambah user.
1. Fungsi edit pada UserController. Pada fungsi ini kita ambil data user berdasarkan id nya, lalu tampilkan halaman edit yang berisi data user.
20
2. Buat view baru dengan nama edit.php lalu simpan pada folder app/view/user. Tampilkan data yang ada pada $data_user dengan memanggilnya nama atributnya. Perlu diperhatikan untuk code yang berada pada lingkar bewarna merah, bahwa saya menggunakan code Form laravel untuk mengakses fungsi update pada UserController. Ini kenapa? Karena jika anda lihat pada Route melalui perintah php artisan route melalui cmd Anda akan melihat bahwa url-nya sama dengan url untuk menampilkan detail user tapi memiliki method yang berbeda. Meskipun Anda menulis method PUT pada tab <form>, hal tersebut tidak akan berhasil. Oleh karena itu saya menggunakan code Form::open() untuk melakukan hal tersebut.
21
3. Pada fungsi update UserController kita lakukan perintah lebih kurang sama dengan yang ada pada fungsi store. Kita dapat hanya menulis code untuk atribut yang kita ubah saja.
22
Menghapus Data User
Proses terakhir dari proses CRUD adalah Delete yaitu menghapus sebuah entri. Misalkan kita punya dua entri seperti gambar di bawah. Kita akan menghapus salah satu satu user.
23
Kita kembali ke daftar Route. Silahkan buka lagi cmd anda lalu jalankan perintah php artisan route. Dapat Anda lihat pada gambar di bawah bahwa untuk mengakses fungsi destroy dari UserController kita menggunakan route dengan method DELETE yang mana memiliki url sama dengan route users.show dan users.update. Hal tersebut mengakibatkan kita tidak dapat menghapus data dengan mengakses url yang dimiliki oleh route users.destroy secara langsung.24
Untuk itu, langkah yang harus kita lakukan adalah seperti berikut:
1. Buat route baru dengan nama hapus_user yang merujuk pada fungsi destroy pada UserController. Buka file route.php yang ada pada folder app. Tambahkan code berikut:
25
2. Buat perintah menghapus pada fungsi destroy UserController.
26
3. Tambahkan link hapus_user pada halaman daftar user seperti berikut:
27

Laravel : Aplikasi Tour & Travel


Aplikasi Tour & Travel dengan Laravel 5 – Pada kesempatan kali ini SarjanaKomedi mencoba untuk memposting dan membagikan aplikasi yang pernah SarjanaKomedi buat yaitu aplikasi Tour & Travel. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan framework Laravel 5 dan tentunya berbasis Web yaa ðŸ˜€

Buat yang lagi nyari buat referensi tugas sekolah / kuliah atau mungkin sekedar untuk belajar menggunakan framework Laravel 5 mungkin bisa didownload aplikasi Tour & Travel ini. Dan tentunya source code aplikasi ini sendiri sangat mudah dimengerti dan dipahami. Untuk melihat dokumentasi Laravelnya sendiri bisa diliat pada website resmi Laravel 5.

Oh iyaa, aplikasi ini sendiri belum sepenuhnya dapat dilaunching karena masih belum kompleks menurut SarjanaKomedi tapi kalau sudah sesuai dengan kebutuhan yaa sudahJadi mungkin bisa dikembangkan dan ditambakan lagi fitur fiturnya jika diperlukan sehingga menjadi aplikasi yang kompleks.

Beberapa tampilan dari aplikasi tour & travel yang dibuat dengan framework Laravel 5 ini
 Source code aplikasi tour & travel dengan laravelSource code aplikasi tour & travel dengan laravelSource code aplikasi tour & travel dengan laravelSource code aplikasi tour & travel dengan laravelSource code aplikasi tour & travel dengan laravelSource code aplikasi tour & travel dengan laravel
Silahkan download source code aplikasi tour & travel dengan laravel 5 melalui link download dibawah ini

Daftar 5 Situs Populer Untuk Mempelajari PHP Framework Laravel

Laravel  merupakan framework PHP yang sedang banyak dibicarakan dikalangan web developer. Hal ini terbukti dengan ramainya forum mengenai Laravel, termasuk di Indonesia. Laravel memang menggunakan teknologi baru, yang memungkinkan para web developer menjadi mudah dalam membangun aplikasi web berbasis bahasa pemrograman PHP.
Laravel telah menggunakan teknologi Composer yang merupakan fitur atau defendency tambahan. Dengan Composer, web developer tidak lagi harus mengurus ketergantungan Laravel dengan library lainnya. Dengan kata lain, para web developer tidak perlu mengunduh satu persatu library yang dibutuhkan.
Bagi para pembaca yang baru mengenal Laravel, di bawah ini merupakan situs yang memberikan materi pembelajaran bagi orang yang ingin belajar dan mengetahui lebih lanjut tentang PHP framework Laravel.

laravel.com

Ketika kita ingin mempelajari bahasa pemrograman atau framework baru, baiknya kita mengunjungi situs resmi dari framework tersebut. Laravel memiliki dokumentasi yang cukup jelas dan sangat lengkap, hal ini dapat membantu para web developer dalam mempelajari atau ketika mengalami kesulitan dalam membangun aplikasi web menggunakan Laravel.
Selain itu, konten yang ada pada dokumentasi Laravel mudah dimengerti dan detail. Pada situs resminya ini, tersedia dokumentasi mulai dari tahap instalasi, konfigurasi, routingmiddlewarecontroller, dan lainnya. Tersedia juga tutorial yang terbagi menjadi dua tipe, yaitu Basic Task List dan Intermediate Task List

laracasts.com

Laracasts.com merupakan situs screencasts yang dibuat oleh Jeffrey Way yang mengambil topik tentang Laravel dan pengembangan PHP modern. Pada situs ini, selain untuk belajar Laravel, terdapat juga materi mengenai PHP, toolingtesting, dan Javascript.
Situs ini sangat cocok dijadikan media untuk mempelajari Laravel, terutama bagi para web developer yang tidak terlalu suka dengan tulisan. Pada situs ini, materi disajikan dalam bentuk video. Konsep pembelajarannya dibagi menjadi tiga kategori yang diantaranya Beginner, Intermediate, dan Advanced. Para web developer bisa memilih kategori untuk mulai belajar menggunakan framework Laravel.

laravel-tricks.com

Sesuai dengan namanya, laravel-tricks.com ini merupakan situs yang memberikan cara atau trik dalam menggunakan framework Laravel. Situs ini cocok ketika para web developer ingin mengetahui cara tertentu yang bisa dilakukan oleh Laravel. Selain itu, bagi para developer yang ingin berbagi untuk menulis cara atau trik menggunakan Laravel, bisa menulisnya pada situs ini.
Bagi para web developer yang ingin mencari trik menggunakan Laravel dengan mudah, pada situs ini tersedia kategori yang bisa dipilih sesuai dengan apa yang dicari atau dibutuhkan untuk mempelajari Laravel. Kategori yang tersedia seperti routingviewtemplating, dan lain-lain.

laravel-recipes.com

Pada situs ini terdapat banyak tips yang menarik mengenai Laravel.  Pada situs ini terdapat tiga kategori pencarian materi mengenai Laravel, diantaranya Contents, Topic Index, dan Code Index.
Pada Contents, dapat dilakukan pencarian berdasarkan konten yang tersedia. Topic Index, menyediakan materi Laravel dengan mempersempit pencarian sehingga cepat dalam menemukan apa yang dicari. Sedangkan Code Index digunakan untuk mencari materi atau tips dengan menggunakan class atau method tertentu.

codeacademy.com

Codecademy merupakan situs atau perusahaan pendidikan yang berkomitmen untuk membangun pengalaman belajar terbaik dari dalam dan luar. Codecademy menciptakan pengalaman belajar online masa depan.
Pada situs ini para developer dapat mengikuti kursus online mengenai bahasa pemrograman PHP, HTML, CSS, JavaScript, jQuery, Python, Ruby, dan lain-lain. Situs ini sangat cocok untuk para developer pemula yang ingin mengenal PHP, sehingga bisa melanjutkan ke PHP framework seperti Laravel atau framework lainnya.

Bagi pembaca yang ingin mencoba mempelajari PHP framework Laravel, dapat mencoba mengikuti tutorial cara membuat halaman web pertama menggunakan Laravel 5 pada artikel sebelumnya.

7 Alasan Menggunakan Framework Laravel dibandingkan native PHP

Dari beberapa framework PHP yang sudah pernah saya pakai, pilihan saya jatuh ke Laravel (sebelumnya saya pernah pakai CodeIgniter, Yii dan Zend). Saya rasa tidak perlu dijelaskan kenapa saya memilih Laravel. Lebih baik Anda membaca beberapa hal yang saya pelajari ketika mempelajari Laravel. Mudah-mudahan dapat sesuatu.
Artikel ini, saya tujukan bagi web developer yang masih senang menggunakan PHP native atau membuat “framework” sendiri. Tulisan ini tidak bermaksud menyalahkan pengguna PHP native, tapi lebih ke menambah wawasan kenapa sebaiknya kita menggunakan framework PHP pada umumnya, dan lebih khususnya framework Laravel.

1. Menghindari repetitive work

Membangun berbagai fitur di website itu cukup memakan waktu. Apalgi jika kita membangunnya sendiri. Itulah sebabnya, dalam industri web itu ada yang namanya NIH (Not Invented Here). Jadi, untuk beberapa fitur web, kita serahkan ke library lain yang bukan hasil bikinan kita.
Contoh sederhananya adalah fitur export excel. Fitur ini sangat sering saya temui dalam membuat website. Bisa saja saya membuat library sendiri yang merubah file teks biasa menjadi excel, tapi pasti memakan waktu. Oleh karena itu, fitur ini selalu saya percayakan ke library PHPExcel.
Laravel, bekerja di bawah level library itu. Ia bekerja meng-abstraksi fitur-fitur native PHP. Banyak sekali contohnya, dari Session, Redirect, Autentikasi, Cache, Input, Lokalisasi, Routing, Database, Queue dan sebagainya. Yang jika saya jelaskan semuanya bisa selesai satu buku.
Saya contohkan dengan Routing. Dalam mengembangkan aplikasi PHP, pasti kita sering berurusan dengan URL. Yang paling sederhana, adalah kita membuat subfolder dengan berbagai file php di dalamnya. Misalnya:
index.php
/blog/index.php
/blog/berita/index.php
/blog/kategori/index.php
/kontak.php
dst..
Tentunya, cara seperti ini tidak efektif untuk dilakukan untuk aplikasi yang besar. Karena, kita tidak akan paham struktur URL di website yang dibangun tanpa melihat isi tiap foldernya.
Teknik lain dalam routing ini adalah dengan menggunakan pattern Front Controller. Jika Anda belum paham, pattern ini memungkinkan kita membuat sebuah aplikasi PHP dengan url yang kompleks tapi hanya memiliki satu file index. Pattern ini sangat sering ditemui di berbagai CMS populer misalnya wordpress.
Untuk membangun pattern ini, ada cukup banyak hal yang harus Anda lakukan dari membuat logic front controller dan setup url writing di web server (misalnya dengan .htaccess di apache). Kalau mau coba buat sendiri, silahkan pelajari tutorial di sitepoint ini.
Routing di Laravel akan memudahkan developer membuat aplikasi dengan pattern Front Controller. Routing Laravel telah mengabstraksi fitur URL di PHP untuk melakukan hal dasar ini. Contoh sederhananya, jika kita ingin membangun URL seperti diatas, kita cukup mengisi file routes.php dengan:
Route::get('/', ...);
Route::get('blog/{blog-title?}', ...);
Route::get('blog/berita/{id?}', ...);
Route::get('blog/kategori/{id?}', ...);
Route::get('kontak', ...);
dst...
Dengan cara ini, ada beberapa keuntungan:
  • Untuk menambah/mengubah/menghaps URL, kita cukup memodifikasi file routes.php.
  • Untuk mengetahui route apa saja yang tersedia di aplikasi, kita pun cukup membuka file routes.php.
Bahkan Laravel menyediakan fitur untuk mengetahui semua route dengan satu perintah, yaitu php artisan routes. Ini salah satu contoh outputnya:
Output dari perintah php artisan routes
Tuh kan, Anda dapat langsung memahami URL apa saja yang tersedia di aplikasi ini.. ☺

2. Security

Bagi saya, keamanan aplikasi merupakan nomor satu dalam mengembangkan website. Terlebih jika website tersebut menyimpan banyak data yang sangat penting.
Keamanan merupakan hal yang terus berkembang. Riset terus dilakukan. Tiap hari celah baru ditemukan. Begitupun dengan penutup celahnya.
Mengikuti perkembangan keamanan aplikasi PHP, misalnya di phpsecexploit-dbsensiolabs security, dsb bisa cukup melelahkan dan menyita waktu. Apalagi bagi seorang single fighter developer, udah capek bikin website, tambah capek lagi ketika websitenya di hack. Sakitnya tuh, disini, disini, disini... :D
Saya sendiri ketika masih menjadi asisten di Unpad, pernah menguji aplikasi yang dibuat oleh mahasiswa dengan melakukan SQL Injection. Dan hasilnya, cukup lumayan, saya dapat login ke aplikasi mereka tanpa mengetahui username dan passwordnya.. ☺
Laravel dengan komunitasnya, hadir memastikan fondasi dari aplikasi yang kita bangun benar-benar aman dari masalah security dasar seperti ini. Dari mulai pengamanan csrf, autentikasi, sanitasi data, validasi data dsb telah dilakukan oleh framework Laravel. Semuanya itu kita dapat dengan gratis.
Sekiranya ada lubang keamanan di framework ini, tentu akan banyak developer lain yang tahu. Dan, penutup celah keamanan ini akan segera dirilis. Misalnya seperti celah keamanan ini. Untuk menutup celah ini, saya tinggal mengupdate versi laravel ke versi terbaru. Selesai.

3. Quality

Sebagaimana saya jelaskan di poin 2. Laravel akan menjadi fondasi dari aplikasi yang kita bangun. Jika kita hendak membangun rumah, tentunya fondasi yang kokoh dan kuat akan menopang rumah yang besar. Bahkan, gedung pencakar langit sekalipun bisa dibangun diatasnya.
Yap, begitulah Laravel. Dimulai dari standar code yang mengikuti PSR0 dan PSR1. Begitupun dengan syntax dari framework ini, ada ratusan test yang berjalan ketika sebuah syntax baru dimasukkan ke dalam framework ini. Jadi, kita bisa memastikan bahwa framework ini benar-benar solid dan aman. Siap menjadi fondasi dari aplikasi kita, sebesar dan sekompleks apapun.

4. Memudahkan Teamwork

Alasan ini saya tujukan bagi Anda yang membuat framework sendiri. Saya ingin menantang Anda, seberapa cepat developer yang baru mempelajari framework yang Anda buat?
Tentunya, pasti beragam. Tergantung seberapa kompleks arsitektur framework yang Anda buat dan seberapa lengkap dokumentasinya. Belum lagi Anda akan direpotkan ketika developer baru tersebut mendapatkan sebuah fitur yang tidak dijelaskan di dokumentasi. Mencari di google pun di ngga akan ketemu, sekiranya framework ini hanya Anda gunakan di internal kantor (bukan opensource).
Berbeda kasusnya dengan menggunakan Laravel. Jika ada developer baru yang masuk ke project, dia cukup mempelajari dokumentasi resmi Laravel. Ini akan sangat menghemat waktu. Bahkan, ada penulis buku yang berani menjamin Anda paham Laravel dalam seminggu. (oke, itu saya, hahaha :D )
Suatu saat dia menemukan fitur yang tidak dipahami dari Laravel, dia cukup buka google dan lautan informasi akan datang menghampirinya. Ada pula forum resmi maupun tidak resmi yang siap menjawab pertanyaannya. Simple kan?
Yap, memang ada kepuasan tersendiri ketika kita membuat framework sendiri. Tapi ingat, framework yang solid itu tidak hanya dibangun dari codebase yang kompleks dan arsitektur yang berlapis-lapis. Tapi, ditambah pula dengan dokumentasi yang lengkap dan codebase yang selalu diaudit dari berbagai masalah keamanan dan performa.
Saran saya, untuk pekerjaan yang akan dikerjakan oleh banyak orang, mari kita turunkan ego kita dan gunakan framework yang banyak digunakan orang lain.

5. Interoperability

Jika Anda hendak membangun aplikasi open source, Anda harus memastikan codebase yang digunakan dipahami oleh banyak orang. Dengan begitu, akan lebih banyak orang yang akan berkontribusi di project tersebut.
Laravel dengan popularitas dan berbagai kelebihannnya menjawab masalah itu. Dapat kita temui banyak project opensource menggunakan Laravel, misalnya Flarum, sebuah aplikasi forum yang dibangun diatas Laravel dan EmberJS.

6. Hemat Biaya

Perlu saya jelaskan lagi?? Oke, ini beberapa hal yang akan mengeluarkan biaya ketika Anda menggunakan PHP native atau membuat framework sendiri:
  • Membuat dokumentasi penggunaan
  • Membuat dokumentasi API framework
  • Maintenance security
  • Maintenance bug
  • Maintenance performa
  • dll.

7. Hemat Waktu

Dengan berbagai abstraksi yang dilakukan Laravel, Anda dapat lebih fokus memikirkan logic bisnis dari aplikasi yang Anda buat.
Waktu Anda tidak perlu lagi disia-siakan dengan mengurusi hal-hal dasar di PHP. Titik.
Tentunya, dari semua alasan diatas, pilihan tetap saja jatuh ke tangan Anda. Jika aplikasi yang dikembangkan sangat simple, tentunya penggunaan Laravel bisa overkill.
Yang saya pahami, pekerjaan web developer itu unik. Berbeda dengan pekerjaan lain yang cenderung stabil. Menjadi web developer harus siap mempelajari berbagai hal baru. Apa, bagaimana dan kenapa-nya ketika kita membuat web bisa berubah dalam hitungan bulan, bahkan minggu.
Popularitas Laravel dalam beberapa tahun ini menunjukkan ada “sesuatu” di framework ini yang bisa kita pelajari dan manfaatkan. Sekiranya kita belum berminat untuk menggunakannya di dunia kerja, tidak ada salahnya jika kita mempelajarinya. Banyak hal yang bisa kita pelajari, dari arsitekturnya, coding style, API-nya, dll. Bisa jadi, framework ini merupakan jawaban dari do’a-do’a kita tentang berbagai keluhan ketika coding selama ini.. Dah..☺

Rahmat Awaludin adalah seorang web developer. Ia menulis buku Seminggu Belajar Laravel dan Menyelami Framework Laravel. Di waktu luangnya, ia suka membuat video web development di http://malescast.com

Apasih itu hal Ionic Framework

Tidak di pungkiri lagi Indonesia adalah pengguna aktif smartphone, seiring dengan kemajuan teknologi tersebut banyak perusahaan lokal ma...