Tutorial Membangun Website Menggunakan Laravel 5.4

Laravel merupakan framework PHP yang dirilis dibawah lisensi MIT, dibangun dengan konsep MVC (Model View Controller). Laravel dirancang untuk meningkatkan kualitas perangkat lunak dengan mengurangi biaya pengembangan awal dan biaya pemeliharaan dengan menyediakan sintaks yang ekspresif, jelas dan menghemat waktu. Beberapa fitur yang terdapat di laravel antara lain :
  • Bundles, yaitu fitur dengan sistem pengemasan modular dan tersedia beragam di aplikasi.
  • Eloquent ORM, yang bertugas menangani objek database dengan pola active record
  • Application Logic, bagian dari controller dan route
  • Reverse Routing, mendefinisikan hubungan antara link dan route
  • Restfull Controllers, memisahkan logika dalam melayani HTTP GET dan POST
  • Class Auto Loading, memanggil otomatis untuk class PHP
  • View Composer
  • IoC Container,
  • Migration
  • Unit Testing
  • Automatic Pagination
  • Blade
  • dan masih banyak lainnya

Persiapan

Sebelum membahas tentang membangun website menggunakan  framework laravel, terlebih dahulu persiapkan kebutuhannya, antara lain :
  • Install Webserver (XAMPP, WAMP, LAMP, etc)
Laravel mendukung web server Apache dan Nginx. Dalam tutorial ini saya menggunakan apache. Oh iya, untuk Laravel ini pastikan anda menggunakan PHP versi 5.6.4 atau yang lebih baru dan mengaktifkan OpenSSL, PDO, Mbstring, dan Tokenizer. Database yang didukung mulai dari SQLLite, MySQL, SQL Server hingga PostgreSQL.
Untuk meringkas tulisan, saya asumsikan anda sudah mengerti mengenai hal ini, yaitu bagaimana cara instalasi dan penggunaanya. Bila belum paham silahkan mampir ke google untuk bertanya-tanya.
  • Install Composer
Saya pernah membahas bagaimana cara menginstall dan menggunakan composer sebelumnya, silahkan baca disini.
  • Install Laravel
Kita akan menginstall laravel menggunakan composer. Silahkan ketik perintah berikut di terminal anda
tunggu hingga laravel berhasil di install, akan muncul tampilan seperti ini
jika anda lihat didalam folder mylaravel, maka struktur folder yang dihasilkan kurang lebih seperti ini
struktur folder laravel
struktur folder laravel
Kita dapat mengetahui versi Laravel yang kita gunakan dengan perintah

Konfigurasi

Setelah menyelesaikan tahap instalasi laravel, pastikan folder storagedan bootstrap/cache dapat diakses web server. Jika menggunakan unix silahkan ketik perintah berikut
Untuk konfigurasi database akan dibahas di artikel selanjutnya.

Testing

Saatnya memastikan apakah website laravel yang kita buat tadi berhasil. Laravel memiliki builtin web server, untuk lebih jelasnya silahkan ketik perintah berikut
Silahkan kunjungi http://localhost:8000 (versi builtin server) atau http://localhost/mylaravel (versi web server default yang diinstall sebelumnya). Jika mengikuti tutorial membangun aplikasi web menggunakan framework laravel ini dengan benar, maka hasilnya akan tampil sebagai berikut
tampilan default hasil instalasi laravel
tampilan default hasil instalasi laravel

Oke, artikel ini saya cukupkan sampai disini. Untuk lebih lanjut mengenai template, database dan sebagainya akan dipost bertahap pada artikel berikutnya. Bila ada pertanyaan atau saran dan kritik silahkan feel free to leave comment below.

Posting Komentar

Apasih itu hal Ionic Framework

Tidak di pungkiri lagi Indonesia adalah pengguna aktif smartphone, seiring dengan kemajuan teknologi tersebut banyak perusahaan lokal ma...